Hardwell Spaceship |
Apabila kita perhatikan tangga lagu sekarang mulai banyak diisi oleh musik bergenre EDM (Electronic Dance Music). Popularitas genre musik EDM memang sangat menanjak, strategi untuk menggaet pecinta musik dengan menggandeng musisi dan penyanyi papan atas termasuk berhasil.
Siapa sekarang yang tidak kenal dengan David Guetta, Calvin Harris, Martin Garrix, Skrillex, Alesso, dll. Sebenarnya musik EDM bukanlah genre baru, bisa dibilang EDM adalah musik lama rasa kekinian. Peran teknologi memang sangat besar dalam perkembangan musik EDM.
Genre dalam EDM bisa kita artikan sebagai bagian kecil atau sub dari genre EDM. Parameter pembeda dasar dari sub-genre EDM ini ada tiga hal yaitu, BPM (Beats Per Minute), Variasi Sinthesizer, dan melodi.
Sebenarnya banyak sekali sub-genre dari EDM. Kali ini kita akan membahas 4 genre terpopuler versi Republik Musisi
:
1. House Music
House music sendiri merupakan genre dalam musik EDM yang paling banyak diterima oleh publik. Hampir semua musik Top 40 dipengaruhi house music, begitu pula sebaliknya. Genre musik ini berasal dari kota Chicago, Amerika. Kata “house” sendiri diambil dari nama sebuah kelab malam di kota itu, The Warehouse.
Ciri khas house music adalah tempo yang upbeat, groovy dan kadang didominasi oleh kord piano dengan tempo sekitar 126-128 beats per minute (BPM). Saking populernya, genre ini punya berbagai macam sub-genre tersendiri:
Acid House: House music dengan sedikit pengaruh trance dan techno. Temponya sedikit lebih cepat daripada musik dari genre yang sama pada umumnya. Biar lebih paham, coba dengar track dari James “Jack Rabbit” Martin yang ini
.
Electro House: Deadmau5, David Guetta dan Zedd merupakan sebagian DJ Electro House yang sedang naik daun. Hampir semua musik Electro House memiliki “drop”, seperti track milik Strobe milik Deadmau5 ini.
Dutch House: dari namanya sudah terlihat kalo sub-genre ini berasal dari negeri Belanda. Dutch House sendiri merupakan salah satu sub-genre yang mulai populer, bahkan di Indonesia juga. Biar lebih ngeh, dengerin deh track dari Hardwell – Spaceman dan Chuckie & Junxterjack – Make Some Noise ini.
Progressive House: ciri khas dari sub-genre ini adalah tempo musik yang semakin meningkat, hampir mirip dengan musik trance. Coba dengerin track dari CLMD – Black Eyes & Blue atau Calvin Harris – Summer yang sekarang lagi hits.
Deep House: ini merupakan sub-genre yang bisa dibilang paling chill. Musik Deep House sering dimainkan di cafe atau kelab yang memiliki atmosfer santai. Contohnya? Coba denger Noir & Haze – Around, Oliver Helden – Gecko, dan Faul & Wad Ad VS Pnau – Changes.
2. Trance
Trance merupakan genre EDM yang berkembang di Jerman pada awal dekade 90-an. Karakteristik utama musik ini ialah tempo yang berkisar dari 125-160 BPM serta alur yang naik turun. Secara harfiah, trance berarti keadaan ketika kamu berada di alam bawah sadar. Sesuai namanya, musik trance ini bisa bikin kamu terhipnotis dan merasa senang atau sedih. Sensasi emosional ini tercipta melalui kombinasi berbagai ritme dan layer musik, dengan melodi dan vokal yang repetitif.
Daftar lagu bergenre Trance
-Armin Van Buuren feat. Miri Ben Ari – Intense
-BT – Skylarking
-Above & Beyond – Alchemy
-Neelix – Wherever you are
3. Techno
Genre ini sendiri muncul di Detroit pada awal 1980. Sebagai bagian dari EDM, ciri khas musik techno ialah penggunaan berbagai teknologi baru dalam dunia musik. Sebagian besar musik techno merupakan kombinasi synthesizer, hentakan drum, serta sequencer.
Di bawah ini ada beberapa DJ yang dikenal dengan pengaruh techno di setiap setnya:
-Carl Cox
-Adam Bayer
-Richie Hawtin
Techno juga punya sub-genre, yaitu minimal techno. Minimal techno menggunakan sampling musik yang lebih sedikit dan repetitif. Mottonya: less is more. Tertarik? Coba dengarkan Droplex – Dance dan Daniel Portman – Rock the Funk.
4. Dubstep
Dubstep pertama kali diperkenalkan di London pada akhir tahun 90-an. Musik ini punya sound yang khas serta komposisi bass yang nggak beraturan dan terdistorsi.
Dubstep tidak cuma dimonopoli sama Skrillex aja. Ada banyak musisi dubstep lain yang harus kamu dengarkan. Coba deh simak beberapa track ber-genre dubstep yang ada di bawah ini:
-Knife Party – Centipede
-Flux Pavillion – I can’t stop
-Mount Kimbie – Carbonated (post-dubstep)
Sebenarnya masih banyak genre-genre EDM lain di luar sana, tapi semoga yang diulas di atas cukup sebagai pengantar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.